Contents of Article

Tata Cara Aqiqah Menurut Islam, kelahiran bayi tentu akan menjadi hadiah dan kebahagiaan bagi orang tua.

 

Rasa terima kasih juga tidak lupa dipersembahkan kepada Tuhan atas kehadiran bayi dalam keadaan sehat. Ada banyak cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada Tuhan.

 

Baca juga: Layanan Aqiqah di Jakarta yang memiliki Kandang Kambing sendiri

 

Tata Cara Aqiqah Menurut Islam

Dalam Islam, mengekspresikan rasa terima kasih atas kehadiran bayi biasanya disebut aqiqah. Ibadah aqiqah dilakukan dengan menyembelih ternak dan kemudian dibagikan kepada saudara dan tetangga.

 

Dalam bahasa, aqiqah berarti memotong (bahasa Arab: al qat’u). Sementara itu, menurut istilah itu, aqiqah adalah proses penyembelihan hewan pada hari ketujuh setelah bayi lahir sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Allah SWT. Hewan yang digunakan untuk aqiqah biasanya ternak seperti kambing.

 

Baca juga: Keuntungan Menggunakan Jasa Aqiqah Alfalah Jakarta Termurah

 

Aqiqah dapat dilakukan pada hari ke 7, 14, atau 21 setelah kelahiran bayi. Anak laki-laki diharuskan memotong dua kambing, sedangkan anak perempuan adalah satu kambing.

 

Prosedur berikut menurut Islam aqiqah Alfalah Aqiqah dirangkum dari berbagai sumber:

 

Prosedur Aqiqah Menurut Islam

Prosedur aqiqah yang direkomendasikan oleh Rasulullah mengatakan:

 

“Semua bayi digadaikan dengan aqiqah mereka yang pada hari ketujuh disembelih oleh seekor binatang (kambing), diberi nama dan dicukur.”

 

Menurut pernyataan itu, para ulama telah sepakat bahwa waktu yang paling penting untuk aqiqah adalah hari ke 7 sejak awal kelahirannya. Bahkan jika kamu tidak dapat mempertahankannya hingga hari ke 14 atau 21.

 

Baca juga: Jasa Aqiqah Jakarta dengan Opsi Paket Kambing Aqiqah Murah

 

Dan jika seorang Muslim berada dalam kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka kewajiban untuk melakukan aqiqah ini dilepaskan. Tidak akan menjadi dosa bagi seorang Muslim untuk meninggalkan layanan ini kecuali dia tidak mampu.

 

Bahkan pendapat yang mengatakan aqiqah dapat dilakukan pada hari ke 14 atau 21 masih rendah, yang jelas bahwa Rasulullah SAW menasehati kita untuk mempercepat ibadah aqiqah pada hari ke 7 agar perbuatan kita segera diterima oleh Allah SWT.

 

 

Persyaratan dalam Memilih Hewan Aqiqah

Dalam prosedur aqiqah menurut Islam, hewan yang merupakan syarat untuk menyembelih aqiqah adalah hewan yang memiliki kriteria sama dengan hewan kurban.

 

Sangat disarankan untuk memilih hewan kurban yang berkulit putih dan sehat. Usia hewan ini setidaknya ½ tahun.

 

Membagikan Daging Hewan Aqiqah

Dalam prosedur menurut Islam aqiqah, membagikan daging aqiqah berbeda dari qurban. Dalam aqiqah, kamu harus berbagi daging yang telah disembelih dalam kondisi matang.

 

Baca juga: Contoh Teks WA Undangan Aqiqah Simpel untuk Sosial Media

 

Hadis Aisyah r.a:

“Sunnah adalah dua kambing untuk anak laki-laki dan satu kambing untuk anak perempuan. Dia memasak tanpa mematahkan tulangnya. Kemudian dimakan (oleh keluarganya), dan dipersembahkan pada hari ketujuh”. (HR al-Bayhaqi)

 

Dalam kondisi ini, kamu dan keluarga juga diberkati untuk mengonsumsi daging aqiqah. Sementara daging, sepertiga, diberikan kepada tetangga dan orang miskin.

 

Seperti kata Allah SWT, dalam QS. Al-Insan (8): “Mereka memberi makan orang miskin, anak yatim dan tawanan, dengan perasaan senang”.

 

Memberi Nama Anak saat Aqiqah

Dalam prosedur menurut Islam aqiqah ketika mengatur aqiqah, kamu juga diminta untuk melakukan cukur rambut dan memberikan nama baik kepada anak yang baru lahir.

 

Memberi nama baik kepada anak akan mencerminkan bagaimana akhlak dan iman nantinya kepada Allah SWT.

 

Baca juga: Paket Aqiqah di Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang dan, Bogor

 

Mencukur Rambut Saat Aqiqah

Nabi juga sangat merekomendasikan mencukur rambut anak yang baru lahir pada hari ke-7. Dalam prosedur aqiqah menurut Islam, tidak ada hadis yang menjelaskan bahwa rambut harus dicukur atau tidak, yang jelas pencukuran ini harus dilakukan secara merata.

 

Sholat saat Menyembelih Hewan Aqiqah

Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin.

 

Artinya: “Atas nama Allah, ya Allah menerima (pengorbanan) dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan dari umat Muhammad.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud).

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *