Contents of Article
Pelaksanaan Aqiqah Sesuai Sunnah Pembagian Daging Aqiqah Kita sudah tahu bahwa anak yang lahir harus diucapkan, jika anak itu laki-laki, maka itu dimusnahkan dengan dua kambing sedangkan jika anak perempuan, maka diucapkan dengan satu kambing yang memenuhi persyaratan.
Sunnah Pembagian Daging Aqiqah
Jadi intinya adalah ayah atau ibu membeli kambing atau menyembelih kambing jika sudah memiliki atau merawatnya. Dalam proses penyembelihan tidak perlu menyebutkan nama anak atau nama ayah, cukup menyebutkan “bismillah” sudah cukup.
Kambing telah disembelih, telah dikuliti dan sudah ada daging, tulang dari penyembelihan aqiqah ini. Lalu apa prosedur selanjutnya?
Baca juga: Jasa Aqiqah Depok, Paket Aqiqah Depok, Catering Aqiqah Depok
Implementasi Aqiqah sesuai dengan Sunnah
Aqiqah yang sesuai dengan Sunnah tentu sesuai dengan prosedur Nabi, tidak kurang dan tidak lebih. Karena ibadah dalam Islam hanya diterima jika ketulusan hanya untuk Allah dan jika itu sesuai dengan instruksi Nabi Muhammad.
Daging, tulang, dan bagian dalam kambing bisa dimasak tentu saja karena mubahnya. Kemudian, jika Anda ingin memberikan makanan kepada keluarga, kerabat, tetangga, atau teman, Anda dapat mengundang ke makanan syar’i yang tidak diisi dengan munkar seperti mencampur campuran antara pria dan wanita, diisi dengan musik, dan ritual yang tidak ada contoh dari Nabi Muhammad.
Lalu juga sunnah ketika aqiqah (pada hari ketujuh yaitu afdol), sedangkan rambut anak dicukur dan nama anak itu diberikan.
Baca juga: Jasa Aqiqah Bekasi, Layanan Jasa Kambing Aqiqah Bekasi
Distribusi Daging Aqiqah
Berdasarkan instruksi dari para ulama, adalah mungkin untuk mendistribusikan daging aqiqah kepada siapa saja dari keluarga ke orang lain untuk anak yatim.
Apa itu Hikmah dan Hadits Aqiqah
Aqiqah Menurut Syekh Abdullah nashih Ulwan dalam buku Tarbiyatul Aulad Fil Islam sebagaimana dilaporkan di situs memiliki beberapa kearifan (dan hadits aqiqah) termasuk:
Menghidupkan kembali sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alahi wa sallam dalam meniru Nabi Ibrahim alaihissalam ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menebus putra Ismail alaihissalam putra tercinta Ibrahim.
Dalam aqiqah ini mengandung unsur perlindungan dari syaitan yang dapat mengganggu anak yang dilahirkan, dan ini sesuai dengan makna hadits tentang aqiqah, yang artinya:
“Setiap anak digadaikan oleh aqiqahnya.” Sehingga anak yang telah memenuhi aqiqah, insya Allah, lebih terlindung dari campur tangan shaytan yang kerap menjengkelkan anak. Inilah yang dimaksud oleh Al Imam Ibunu Al Qayyim Al Jauziyah “bahwa pembebasannya dari shaytan digadaikan oleh aqiqahnya”.
Baca juga: Harga paket aqiqah & harga nasi box
Aqiqah adalah tebusan untuk hutang anak
Aqiqah adalah tebusan untuk hutang anak untuk menjadi perantara bagi orang tuanya di kemudian hari. Seperti yang dikatakan Imam Ahmad: “Dia diganggu karena memberi syafaat kepada orang tuanya (dengan aqiqahnya)”.
Ini adalah bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala serta ungkapan terima kasih atas hadiah yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan kelahiran anak.
Baca juga: Kenapa Harus di Aqiqah? Apa Tujuan dan Manfaat Aqiqah?
Aqiqah sebagai sarana menunjukkan kegembiraan dalam melaksanakan syari’at Islam & meningkatkan keturunan orang-orang beriman yang akan melipatgandakan umat Nabi Muhammad pada Hari Pengadilan.