Memasak Daging Sembelihan Aqiqah, Ya Di Alfalah Aqiqah Saja. Imam Ibn Qayyim rahimahullah dalam bukunya Tuhfathul Maudud perihal. 43-44, berkata: Memasak daging aqiqah tercantum sunnah. Itu sebab bila dagingnya dimasak, orang miskin serta orang sebelah (yang menemukan bagian) tidak merasa tersendat lagi. Serta ini hendak menaikkan kebaikan serta terima kasih atas dorongan ini. Orang sebelah, kanak- kanak serta orang miskin bisa memakannya dengan senang.

 

Sebab orang yang diberi daging yang dimasak, siap makan, serta rasanya lezat, pasti saja, perasaan senang itu lebih daripada bila daging mentah itu masih memerlukan lebih banyak tenaga buat memasaknya. Serta secara universal, santapan syukur (terbuat buat menampilkan rasa terima kasih) dimasak terlebih dulu saat sebelum diberikan ataupun disajikan kepada orang lain.

 

Imam Ibn Qayyim rahimahullah dalam bukunya Tuhfathul Maudud perihal. 51- 52, berkata: Aqiqah merupakan wujud ibadah (taqarrub) kepada Allah Taala. Siapa juga yang menjual daging buat disembelih kecil pada dasarnya sama dengan tidak melaksanakan Sebab hendak kurangi pembantaian inti. Serta atas dasar itu, aqiqah tidak lagi cocok dengan pedoman penuh syariah sehingga aqiqah tidak valid. Demikian pula, bila harga penjualan digunakan buat nya menyembelih upah ataupun upah buat mengulitinya[lihat pula Al- Muwaththa (2/ 502) oleh Imam Malik].

 

Orang- Orang Yang Aqiqah Bisa Makan, Berikan Sedekah, Berikan Makan, Serta Membagikan Daging Buat Disembelih, Namun Yang Lebih Berarti Bila Seluruh Dipraktikkan

 

Imam Ibn Qayyim rahimahullah dalam bukunya Tuhfathul Maudud perihal. 48- 49, berkata: Sebab tidak terdapat alasan dari Rasulullah tentang pemakaian ataupun distribusi dagingnya, kita kembali ke hukum aslinya, ialah seorang yang melaksanakan aqiqah bisa memakannya, memberinya makan, membagikan amal kepada yang memerlukan ataupun memberikannya kepada sahabat ataupun saudara dekat.

 

Namun lebih berarti bila mempraktikkan seluruhnya, sebab itu hendak membuat sahabat senang yang menikmati daging, berbuat baik kepada orang miskin, serta hendak berisi silih cinta antara sahabat. Kami memohon taufiq serta kebenaran dari Allah Taala.[lihat pula Al- Muwaththa (2/ 502) oleh Imam Malik].

 

Bila Aqiqah Memastikan Hari Raya Idul Fitri, Merupakan Tidak Legal Melaksanakannya[Satu Praktek 2 Maksud]

 

Penulis berkata: Dalam permasalahan ini, komentar yang benar merupakan kalau tidak legal buat mencampurkan hasrat aqiqah dengan pengorbanan, keduanya wajib dicoba. Sebab aqiqah serta adhiyah (pengorbanan) merupakan wujud ibadah yang tidak sama bila dilihat dalam perihal wujud mereka serta tidak terdapat alasan yang menarangkan validitas melaksanakan salah satunya dengan hasrat 2 aplikasi sekalian. Sebaliknya pedoman terbaik merupakan tutorial Rasulullah serta Allah Taala tidak sempat kurang ingat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *